Rabu, 12 Agustus 2015

INDUSTRI KAPAL KAYU ANDALAN ROKAN HILIR

BAGANSIAPIAPI-Salah satu industri andalan Kabupaten Rokan Hilir,di Propinsi Riau adalah pembuatan kapal kayu tradisionil,namun akhir-akhir ini akan terancam punah produksinya,hal ini dapat kita lihat dari beberapa aspek antaranya lain:

Hal ini di jelaskan Rudi Harsono atau Ahok Bagan ketika di jumpai wartawan senin (27/4/15) di kediamannya mengatakan,"
Aspek sejarah Galangan kapal merupakan titik awal keberadaan"Bagansiapiapi"sejak jaman penjajahan Balanda ( tahun 1930 an ),pada saat itu hanya disinilah yang dapat membuat kapal kecil yang digunakan masyarakat sebagai tumpuan alat mata pencaharian, dalam mencari ikan kelaut dan akhirnya berkembang sampai sekarang,dapat membangun dari bobot 5 GT- 1500 GT sehingga membawa nama Bagansiapiapi sebagai kota penghasil ikan terbesar di Dunia setelah Norwegia dan nomor satu di Indonesia," terang Ahok.

Sementara aspek Seni dan Budaya usaha galangan kapal ini merupakan usaha warisan/ turun menurun,sehingga apabila usaha tersebut tidak berlanjut,makan salah satu  aspek Seni dan Budaya akan punah,dimana galangan kapal terkenal sebagai Guru pembuat kapal pada masyarakat lain yang telah berkembang sampai ke daerah lain seperti : Tanjung Balai,Selat Panjang,Tj Pinang,Tegal,Pekalongan,Batang Kumai,Pontianak,Bitung,dan lain-lain,"jelas Ahok.

Kalau kita berbicara tentang sosialnya,
Usaha galangan kapal di  Bagansiapiapi  berkembang pada tahun 1985,dapat menampung tenaga kerja sampai 10.000,orang yang umumnya adalah tenga kerja tempatan yang tidak terdidik  bahkan tidak pernah duduk di bangku sekolah,saat ini tentunya dapat menciptakan wadah atau ajang pembaharuan etnis yang ada di daerah ini,"kata Ahok.

Kemudian dijelaskannya," kegiatan tersebut diatas yang melibatkan tenga kerja sebanyak itu,tentunya berperan penting dalam membantu program Pemerintah,serta mewujudkan kesejahtraan masyarakat Bagansiapiapi,dimana gajinya adalah di atas standar Upah Minimun Kabupaten (UKM) Rokan Hilir,walaupun tenaa kerjanya adalah tenaga kerja yang tidaj terdidik ,"terangnya.

Harapan kami Pementah Rokan Hilir dapat segera mencari suatu kebijakan,untuk dapat melestarikan kegitan usaha masyarakat disini merasa nyaman dapat berusaha,untuk melanjutkan kelangsungan hidup usahan galangan kapal ( Dok ) ini,tentunnya untuk mendapat payung hukum dari Pemerintah,"harap Ahok.(Yun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar